Thursday, February 28, 2013

Editorial

Menjadi Pribadi Yang lebih baik

Masih ingatkah kita pemberitaan tentang kasus bupati Garut laris menjadi sorotan publik, hampir disetiap media massa menyisakan kolom buat hal tersebut.Bukan berarti kita hanya ikut-ikutan mengkonsumsi berita tersebut kemudian bersumpah serapah kepada sang bupati tanpa alasan, melainkan haruslah mengikuti perkembangan berita dan menimbangnya kembali sebagai pembelajaran atau sebagai peringatan bagi kita karena dalam setiap peristiwa pasti ada hikmah di dalamnya. kita semua tahu betapa sangat sulitnya mencari publik figur yang kita inginkan, itu semua akibat dari kesalahan beberapa oknum tertentu dari kalangan artis, pejabat bahkan pendidik yang notabenenya sebagai public figure bagi masyarakat, namun malah menunjukkan perilaku-perilaku yang negatif dan tidak layak dilakukan oleh mereka.
Permasalahan yang sedang mencuat sebenarnya adalah dilema klasik masyarakat Indonesia,dan potret kelam bangsa yang beragama, sungguh sulit menghilangkan stempel negatif pejabat negeri ini,mulai dari kasus terbesar yang tak pernah kunjung sirna yakni korupsi, sampai penyalahgunaan kekuasaan, seperti yang dilakukan bupati Garut yang jelas melanggar Hukum serta norma-norma masyarakat,menikahi seorang gadis kemudian dalam waktu singkat menceraikannya, ditambah lagimenikah tanpa perizinan dari sang istri pertama, tentunya tindakan tersebut jelas melanggar norma yang berlaku di negara ini.
Namun, tindakan mengecam sampai melakukan demonstrasi yang berlebihan juga sebenarnya tidak mencerminkan bahwa kita semakin beradab.Tindakan ini sebenarnya akan sia-sia jika para elit politik di daerah tersebut hanya diam seribu bahasa tanpa memprosesnya secara hukum. Dan inilah potret instansi Negara kita yang terkesan lamban dalam menangani oknum pemerintahannya sendiri, sehingga banyak diantara rakyat ini beraksi dengan kehendak mereka sendiri dengan cara menghimpun kekuatan kemudian melakukan demonstrasi untuk dapat menyalurkan aspirasi mereka kepada anggota dewan atau pejabat tinggi setempat. Namun sekali lagi keadilan dan kesejahteraan rakyat yang berlaku di Negara ini masih saja sebagai isapan jempol semata dan inilah yang menyebabkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah negara ini makin hari bagaikan fatamorgana.
Sebagai rakyat pastinya mencari publik figur yang baik untuk dapatmemberikan kesejahteraan dan keadilan terhadap rakyatnya, dan membina negara yang semakin krisis kepercayaan terhadap pemerintahannya sendiri juga tidaklah mudah, jika pemerintah tidak didasari pada fundamental yang kuat dan bersih, dan rakyat yang mudah terprovokasi maka akankah Indonesia berdiri kokoh seperti dulu lagi. mengingat banyaknya oknum pejabat pemerintahan yang lalai dan tidak mementingkan rakyat di atas kepentingan dirinya, menjadikan demonstrasi adalah taktik paling  jitu bagi rakyat yang tak memiliki daya upaya dalam menyampaikan aspirasi mereka.
Seharusnya kita dapat mengambil Ibrah dari kisah khalifah Umar bin Khattab,pada saat seorang kakek yang beragama yahudi meminta keadilan terhadapnya atas ketidakadilan gubernur yang hendak menggusur rumahnya untuk pembangunan masjid di Mesir, khalifah hanya memberikan sebuah tulang unta yang digores dengan pedang pada bagian tengahnya dapat menjadikan sang gubernurmengurungkan niatnya, dari kisah diatasmenegaskan keadilan bagi rakyat lebih penting ketimbang harus memenangkan diri seorang yang berpengaruh.
Maka sebagai publik figur seharusnyamampu menjadi suri tauladan yang baik bagi masyarakat,  karena dengan perkembangan media serta arus informasi yang ada, menjadikan masyarakat semakin cerdas dalam memahami persoalan yang terjadi di negara tercinta ini.Cukuplah Garut sebagai korban, semoga menjadikan pelajaran berharga bagi kita bersama.

No comments:

Post a Comment