Teknik anchoring, untuk menjangkar semangat Anda
Pernahkah anda berpikir ketika melihat lampu merah
kendaraan anda pasti berhenti. Dan saat lampu hijau semuanya jalan kembali. Ini
semua berlangsung secara otomatis. Semua orang sudah mengetahuinya. Bila lampu
merah melambangkan berhenti. Hijau melambangkan jalan. Dan kuning melambangkan
mereka harus siap-siap untuk jalan. Ini dalam istilah NLP ( Neuro-Linguistic Programming )disebut dengan teknik anchoring. Dalam bahasa yang sederhananya kita
terjangkar oleh suatu peristiwa. Sebagai contohnya Perisitwa di Traffic Light tadi.
Anchor ada tiga jenis. Pertama, anchor secara visual atau melalui penglihatan. Pada saat anda melihat orang yang berbaju putih. Mungkin anda pasti berpikir orang tersebut perawat, suster atau dokter. Kedua, anchor secara audio dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian. Contoh sederhanya adalah bell sekolah. Pada saat bunyi bell, siswa pun secara otomatis sudah mengetahuinya dengan baik. Apakah saatnya masuk kelas, keluar main atau pulang sekolah? Semuanya sudah terekam di bawah sadarnya. Jenis yang terakhir adalah anchor secara kinestetik atau gerakan. Pernahkan anda mengetahui pada saat seseorang menepuk pundak anda. Baik itu pundak bagian kiri, ataupun kanan. Secara bawah sadar, bila ada orang yang melakukannya. Pasti mereka adalah orang dekat atau orang yang sangat anda sayangi. Atau pada saat anda menyuruh orang diam. Cukup dekatkan jari telunjuk ke mulut. Lakukan beberapa kali. Otomatis mereka tahu, anda menyuruh diam. Itu semua dilakukan secara alamiah.
Pasti akan terbesit suatu pertanyaan dalam diri anda. Bagaimana melakukan anchoring yang baik dan tepat? Ini ada satu cara yang menurut penulis asik untuk di coba
Pertama, bayangkan pada saat anda benar sedang semangat atau percaya diri.
Kedua, bila sudah merasakan benar-benar semangat lakukan gerakan yang unik.
Ketiga, lakukan future pacing (Kegiatan yang akan di lakukan)
Anchor ada tiga jenis. Pertama, anchor secara visual atau melalui penglihatan. Pada saat anda melihat orang yang berbaju putih. Mungkin anda pasti berpikir orang tersebut perawat, suster atau dokter. Kedua, anchor secara audio dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian. Contoh sederhanya adalah bell sekolah. Pada saat bunyi bell, siswa pun secara otomatis sudah mengetahuinya dengan baik. Apakah saatnya masuk kelas, keluar main atau pulang sekolah? Semuanya sudah terekam di bawah sadarnya. Jenis yang terakhir adalah anchor secara kinestetik atau gerakan. Pernahkan anda mengetahui pada saat seseorang menepuk pundak anda. Baik itu pundak bagian kiri, ataupun kanan. Secara bawah sadar, bila ada orang yang melakukannya. Pasti mereka adalah orang dekat atau orang yang sangat anda sayangi. Atau pada saat anda menyuruh orang diam. Cukup dekatkan jari telunjuk ke mulut. Lakukan beberapa kali. Otomatis mereka tahu, anda menyuruh diam. Itu semua dilakukan secara alamiah.
Pasti akan terbesit suatu pertanyaan dalam diri anda. Bagaimana melakukan anchoring yang baik dan tepat? Ini ada satu cara yang menurut penulis asik untuk di coba
Pertama, bayangkan pada saat anda benar sedang semangat atau percaya diri.
Kedua, bila sudah merasakan benar-benar semangat lakukan gerakan yang unik.
Ketiga, lakukan future pacing (Kegiatan yang akan di lakukan)
Ada sebuah kisah tentang seseorang yang sedang melakukan kelas public
workshop change your mindset. Dia meminta
seorang peserta untuk mau jadi sukarelawan. Ternyata yang maju adalah seorang
wanita. Dia pun menanyakan kepadanya. ”Pernah mengalami
kejadian yang membuat anda semangat dan percaya diri?”. Dia pun
menjawab,”Pernah”. Baik. Silahkan duduk. Dan nyamankan dirimu. Relaks. Tarik
nafas secara perlahan…….Dan buang secara perlahan juga….kemudian hitung dalam
hati. Dimulai dari angka 1,2…..teruskan sampai angka yang membuat kamu nyaman.
Kemudian amati fisiologisnya (bahasa tubuh). Bila sudah merasa nyaman, baru
lakukan sugesti berikutnya. ”Baik. Lihat persis kejadian yang membuat kamu
semangat dan percaya diri…….Dengarkan suara-suara….baik suara dalam hatimu atau
suara lain yang membuat kamu makin semangat dan percaya diri……..Rasakan
sekarang….”. Teruskan amati fisiologisnya….
”Bila kamu sudah merasakan…..benar-benar semangat…….Lakukan suatu gerakan
unik……. Boleh menggunakan anggota tubuhmu atau yang lain…. ”. Tidak beberapa
lama kemudian. Diapun berteriak semangat…… Dan saya pun melihat dia mengenggam
kedua tangannya dengan erat dan kuat. Saya pun melakukan validasi. ”Bila kamu
menggenggam kedua tangan kamu dengan erat dan kuat Kamu menjadi lebih semangat
dan percaya diri. Saya pun melihat wajahnya menjadi semangat……Oke….sekarang
lepaskan genggaman tanganmu…. Wajahnya pun berubah……Baik sekarang genggam kedua
tanganmu lagi…..wajahnya pun menjadi semangat kembali……” Saya melakukan ini
beberapa kali untuk memastikan bahwa anchor sudah berlangsung dengan baik.
”Baik…..bila kamu down atau kurang percaya diri…..kamu cukup
melakukan….dengan menggenggam kedua tanganmu dengan erat dan kuat….kamu menjadi
semangat dan percaya diri. Diapun menggangukkan kepalanya. Pertanda dia setuju.
Bangunkan secara perlahan.
Cerita di atas menceritakan seseorang yang membuat anchor memakai
tahapan-tahapan tadi, mulai dari tahap 1 sampai tahap yang
ke 3, saat anda membuat Anchor bisa melakukannya seorang diri tidak harus
dengan orang lain. Anda cukup membuat gerakan unik yang membuat anda menjadi semangat kembali.
Bila anda sudah melakukan anhor sebaiknya langsung ditest. Setiap hari melakukan semakin bagus. Membuat anchor yang terbentuk
semakin kuat. Bila anda tidak menggunakannya, maka anchor tersebut akan semakin
lemah dan hilang. Terpaksa anda harus membuat anchor yang baru lagi.
Oh, ya….bila melakukan gerakan sebaiknya yang unik. Biar anda sendiri yang tahu artinya. Jangan pernah melakukan gerakannya yang sama seperti orang lain. Misalnya bersalaman, jentik jari, tepuk tangan. Semakin unik gerakan anda semakin bagus.
Selamat melakukan anchor sesuai dengan apa yang menurut anda unik
Oh, ya….bila melakukan gerakan sebaiknya yang unik. Biar anda sendiri yang tahu artinya. Jangan pernah melakukan gerakannya yang sama seperti orang lain. Misalnya bersalaman, jentik jari, tepuk tangan. Semakin unik gerakan anda semakin bagus.
Selamat melakukan anchor sesuai dengan apa yang menurut anda unik
Smile asik
( KerApi
EsEmA Al-Moen )
siip
ReplyDelete